Cultural Sight

Kampung Taman

Kampung taman yang terletak di sebelah selatan Pasar Ngasem selama ini dikenal sebagai salah satu kampung pengrajin batik di Yogyakarta. Berbagai macam koleksi batik baik berupa lukisan maupun pakaian dapat dijumpai di tempat tersebut.
Electra
Electra

Cultural Performances and Rituals
Jogjakarta is an excellent place to see the traditional Javaneses performing art. The tourist information office can advice you of what's on or check on tourist bulletins or website (www.gudeg.net, www.yogyes.com and www.dijogja.com, www.jogjatogo.com, www.taste of jogja).

Daily rehearsals of gamelan, dance, and wayang are performed at Sultan Palace. Performances also take place in hotels, restaurant and art centre. Various ritual arranged in relation with Sultan Palace's activities and local traditional. The famous and spectacular dance performance is Ramayana Ballet held in the open theatre of Prambanan temple. It is performed in full episode and periodic episode in between May to October.
The closed theatre, trimurti also gives performance in Tuesday, Wednesday, and Thursday nights. Those all performance start from 7.30 p.m. 9.30 p.m. Purawisata Ramayana ballet shows an excellent short version with small number of dancer. Daily performance start from 8 p.m. 10 p.m. at Purawisata, jalan Brigjen Katamso. Macapatan (Javanese Chants) is performed in every Wednesday Wage of Javanese calendar, starting from 7 p.m. to 10

Leather Pupet Show in a short duration, every Sunday to Saturday, starting from 8 p.m. to 10 p.m. at Museum Sono BudoyLo. The longer version are performance every Sunday on the second week of every month, starting from 9 p.m. to 04 a.m. at Sasana Hinggil Dwi Abad, Sultan Palace's South Square.

A scheduled traditional performance also presented at Srimanganti Pavilion, the inside Sultan Palace everyday by 10 a.m. 12 a.m.
Classical Dance performance every Sunday by 11 a.m. to 12 a.m.
Clasical Wayang Orang on Sunday starting from 11 a.m. to 12 p.m.
Karawitan on Monday & Tuesday 10 a.m. to 12 p.m.
Golek Menak Puppet on Wednesday 9.30 a.m. to 12.30 p.m.
Javanese Clasical Dance on Thursday 10 a.m. to 12 p.m.
Macapatan on Friday 9.30 a.m. to 11.30 a.m.
Leather Puppet on Sunday 9.30 a.m. to 12.30 p.m.

Grebeg or royal offering to people held by Sultan Palace three time a year, i.e. Grebeg Syawalan, Grebeg Besar, and Grebeg Maulud. Grebeg Maulud is the biggest event to celebrate the birthday of the Prophet Muhammad held on 12 Syawal according to lunar calendar, closing the full month of Sekaten night fair.
In every celebration of the grebeg is always completed with a Gunungan (food offering in cone shape), symbolizing the sultan’s magnanimity to his people.

Cultural Sight

Tour & Attraction

A great variety of outdoor attractions and activities are waiting to venture on. The rich volcanic soils sprout up forests at the north side and sandy coastlines bordered with limestone hills on the south end. They offer great and diverse natural charms as also open fields for challenging experiences and sports.

Water Attractions

Parangtritis has long been famous, not only as a beach resort where world class sand-dunes, black-sandy beach and rocky cliffs meet, but it is also a centre for the worship of Nyai Roro Kidul, the Queen of the South Seas. Her mystical union with the sultans of Yogyakarta and Surakarta requires regular offerings and attracts all sort of mystics. Geologically the beach is quite dangerous since the beach's platform is formed by rigid reefs. The waves cause turbulent currents and bury everything beneath the sand. Please do not think about swimming here, many victims have fallen.

Samas. Take a bicycle or motorcycle to experience a pleasant trip through the countryside toward the beach. Situated some 26 km south of Jogja, only kilometers away west of Parangtritis.

Krakal. A white sandy beach with shallow shorelines. Close to it, four other interesting beaches also worth to visit, i.e. Baron, Drini, Kukup, Wediombo and Ngrenehan. The beaches are among the best coastlines along the south coast of Java.

Leafy Attractions

Kaliurang lies at the foot of Plawangan hill on the southern slope of mount Merapi, some 28 km, north of Jogja. This is a refreshing holiday resort, equipped with villas, a natural reserve parks, a camping ground, and pools, just a perfect place for those seeking refuge and tranquility amidst the lush green tropical splendor. Hike up the Plawangan hill to have a clear view of Mt. Merapi's peak. About three kilometers eastward, after an hour stroll along shadowy tracks, you will find quiet village of Kinahrejo and Kali Adem camping ground, the easier base to climb Merapi.

Mt. Merapi is one of Java's most dangerous volcanoes and has erupted numerous times. The last major eruption on 22 November 1994 killed 69 people. Since then, the 2,960 meters Merapi keeps to rumble and spew lava down its flank. Climbing and trekking are popular activity and it is possible to climb to a viewpoint to see the breathtaking flows of gleaming lava.

Gembira Loka Zoo is a spacious garden with numerous animal collections. Heavily packed during weekend and holidays, the zoo organized popular dangdut performances in the upper park.

Caving is a popular activity among student in Jogja. Several tour operators offer caving packages to visitors, including to the challenging earth-holes at the south limestone hills Pegunungan Seribu (Thousand Hills). Cereme Cave at Imogiri is a popular one, for it being easily waded through. More challenging caves are Luweng Jaran, Grubug and Jati, with more than a hundred meters deep vertical tunnels.

Operated since 1998, Yogya Go Kart at Jalan Wonosari km. 10 is the first and only karting circuit in Jogja and Central Java. It offers 460 meters national class racing track and experienced tutors. A kid fun parks is on the location.

jogjatogo.com

ade ama sogi naik gajah

Naik Gajah di ALUN ALUN KIDUL


sogi and ade herlina naik gajah


Pusaka Tours - Yogyakarta


Hosting Celebrity on Vacation


Broadcast by Trans Tv


October 2007

Celebrity on Vacation in Yogya

This picture taken on kasongan


sogi and ade herlina on kasongan


Sogi - Extravagansa


Ade Herlina


Hosting Celebrity on Vacation in Yogyakarta


Batu Alam Lemahdadi, Tembus Australia

Belum banyak yang tahu kalau batu batu alam nan cantik yang dipasang di berbagai taman maupun ruangan hotel berbintang maupun rumah mewah di beberapa kota besar di Indonesia dihasilkan dari sebuah dusun kecil bernama Lemahdadi, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta.
Sugiman (37) pelopor desa setempat mengaku, sebelum merintis sebagai eksportir batu alam, dirinya memang sempat jatuh bangun dan belajar di Prumpung, Muntilan.
"Desa ini sebelumnya sangat tandus dan ekonomi masyarakat sangat minim, tapi berkat kerja keras saya, kini Lemahdadi mulai dikenal luas masyarakat," ungkap pria yang hanya lulus SMP ini kemarin (24/9).
Produksi batu alam khas ’sugiman’ memang unik dan artistik, selain terbuat dari bahan pilihan, untuk kualitas eksport dirinya menerapkan standart mutu. Selain itu ketepatan dalam pengerjaan dan kualitas design menjadi pilihan para buyer yang selama ini pesan pada dirinya.
"Banyak buyer khususnya dari Australia yang pesan melalui teman di Bali dan kadang-kadang mereka datang langsung ke sini sekaligus melihat proses produksi," tambah Sugiman.
Produk ’made in’Sugiman sangat berfariasi mulai dari hiasan dinding rumah, taman, dekorasi hotel termasuk patung budha yang banyak diminati buyer luar negeri. Soal harga pun, pria yang selalu berpenampilan low profile ini mengaku tidak terlalu mematok harga tinggi.
"Para buyer sepertinya sudah tahu kualitas garapan saya sehingga sampai saat ini soal harga tidak terlalu masalah, dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah," jelasnya mengakhiri pembicaraan.
Sayang, meski produknya sudah banyak dikenal di luar negeri, pihak pemda setempat belum banyak yang memberi perhatian khusus. Sugiman berharap, pemda bisa memberi akses jaringan informasi, pemasaran dan kredit lunak sehingga kelangsungan usahanya bisa bertahan. (nur)

Awal Puasa, Hunian Hotel Masih Lesu

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian hotel bintang dan non bintang di Yogyakarta pada masa awal bulan ramadhan ini masih sepi. Sepinya pengunjung yang menginap di beberapa hotel bintang maupun non bintang memang sudah biasa. Selain banyak acara yang dikurangi, kebanyakan acara di hotel mulai ramai kalau sudah menjelang lebaran.
"Kalau seminggu menjelang lebaran dipastikan hunian hotel mulai ramai apalagi mereka yang pesan kamar memang menjalang lebaran," ungkap Santy- karyawan hotel Borobudur di Yogya utara yang berhasil ditemui .
Hal sama juga ditemui di kawasan Sosrowijayan dan Prawirotaman . Di kedua tempat ini sebelum puasa masih luamayan ramai, tapi di minggu pertama bulan puasa tingkat hunian kamar masih sepi.
Anton- staf hotel Sala di kawasan Sosrowijayan mengungkapkan tamu mulai ramai menjalang lebaran, apalagi hotel non bintang memang banyak dipesan anggota keluarga khususnya mereka yang datang dari luar kota.
"Kalau awal puasa seperti ini termasuk sepi, kadang belum ada tamu setiap hari, tapi itu sudah biasa," ungkap pria asal Bantul ini menambahkan.
Meski demikian, banyak pemilik hotel bintang dan non bintang yang kamarnya sudah dipesan tamu menjelang lebaran. Hotel Hyatt, misalnya permintaan tamu menjelang lebaran ini sudah mendekati 90%.
"biasa kami sering kehabisan kamar, overload kalau musim lebaran, sehingga tiap lebaran kamar hotel bintang ini penuh," ungkap Erwin- dari bagian marketing.
Mereka berharap lebaran tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu sehingga pariwisata Yogya lebih ramai lagi. (nur)

Oleh - oleh Makanan Khas Masih Sepi Pengunjung

Berdasar pantauan Visitingjogja.com di lapangan beberapa tempat yang menjual aneka makanan khas seperti Bakpia, Yanko, Peyek, Jenang ternyata belum ramai. Sepinya pengunjung di awal puasa ini memang banyak dikeluhkan para pemilik toko. Bu Yenny(45) pemilik Bakpia Pathok 75 ini mengaku semenjak seminggu awal puasa ini, omzet penjualanya menurun, situasi seperti ini memang sudah biasa setiap tahun.
"Masih lebih ramai hari biasa seperti hari Sabtu Minggu, pengunjung masih luamayan , apalagi kalau ada rombongan dari luar kota," tambah Yenny .
Meski demikian, dirinya optimis menjelang lebaran atau seminggu menjelang lebaran akan mulai ramai. hal senada juga diungkapkan Wati (27) pemilik Bakpia 55 , makanan khas seperti Yanko, Bakpia, Jenang ,dan makanan khas lain selalu ramai menjelang lebaran. Bahkan kalau pas lebaran kita sering kehabisan stok.
"Semoga lebaran tahun ini lebih ramai lagi, Mas," pinta wanita berlesung pipit sambil tersipu. (nur)

Produk Keramik Kasongan, Kini Bisa Tersenyum

Produk kerajinan asal Yogyakarta, khususnya Keramik sudah banyak dikenal luas hingga luar negeri. Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Spanyol termasuk pasar potensial produk asal Yogyakarta sampai saat ini.
Seperti yang terlihat di Kawasan Desa wisata Kasongan beberapa waktu lalu, banyak pengrajin Keramik Kasongan yang mulai mengirimkan barangnya ke luar negeri. Salah satunya Timbul Raharjo (38) . Alumni ISI Yogyakarta ini termasuk pengrajin yang beruntung. Karena setelah pasca gempa beberapa waktu lalu, showroom-nya sempat dikunjungi Presiden SBY dan kini mulai mengirimkan bebrapa barang ke Spanyol.
"Semoga ini awal baik bagi saya dan teman-teman di Kasongan sehingga Desa wisata ini kembali ramai seperti dulu," ungkap pria necis ini sambil tersenyum.
Produk khas Kasongan seperti " guci,keramik, tempat bunga, hiasan dinding, kepala Budha kini mulai banyak diminati buyer luar negeri.
Meski demikian, banyak teman Timbul yang belum merasakan suasana pulih. Seperti yang dialami Hardiman(48) -pengusaha Keramik asal Sonopakis, Ngestiharjo, Bantul ini mengaku masih trauma untuk mengirim barang ke luar negeri.
Padahal tahun 2005 lalu, Bapak dua anak yang juga PNS di sebuah SMA di Yogyakarta ini sempat menerima penghargaan dari Presiden SBY di Istana Negara.
"Akibat gempa memang banyak barang yang siap kirim hancur berantakan, padahal mereka sudah kasih DP," ungkap Hardiman dengan wajah menerawang saat ditemui kemarin (24/9).
Meski masih belum pulih seratus persen, dirinya optimis prosuk Keramik"Tunas Asri" nya bakal menembus pasar eksport kembali.
Pesanan memang sudah ada, tetapi prosuksinya belum seratus persen, bahkan karyawan kini tinggal 20 orang. Padahal saat sebelum gempa jumlah karyawanya mencapai 60 orang.
Tidak hanya Presiden SBY yang sudah kesengsem dengan produk ’Hardiman’, Istri Wapres Muffidah Jusuf Kalla pun berkali kali datang ke rumah Hardiman jika ada acara ke Jogjakarta.(nur)

Andong Ikon Pariwisata Jogja Yang Perlu Ditata

Keberadaan Andong/dokar yang setiap hari memenuhi ruas-ruas jalan di Yogyakarta sebentar lagi akan ditertibkan. Tentu saja, ide dari Pemkot Yogyakarta ini perlu kita sambut positip. Pasalnya selama ini keberadaan Andong/dokar sebagai alat transportasi murah bagi para wisatawan kurang nyaman karena kebersihan yang kurang terjaga. Padahal, sebagai ikon pariwisata Yogyakarta yang sudah puluhan tahun, Andong/Dokar bisa menjadi sebuah tempat promosi wisata yang nyaman dan mengesankan bagi banyak orang, khususnya wisatawan yang tengah berlibur di Yogyakarta.

Penertiban Dokar/andong ini harus disambut positip banyak kalangan, khususnya stakeholder pariwisata di Yogyakarta karena keberadaan mereka memang masih dibutuhkan hingga saat ini. Yang paling penting, seperti diungkapkan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto dokar/andong harus selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi penumpang. Lebih lebih untuk turis asing yang tengah berkunjung di Yogyakarta.

Tentunya tidak hanya dokar/andong saja yang perlu ditertibkan. Dengan kondisi ruas jalan yang relatip sempit dan makin sumpek, para pengguna jalan lain pun harus mulai menata diri untuk bisa’tertib’. Para pejalan kaki, pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat seyogyanya makin sadar bahwa suasana kota Yogyakarta tiap hari makin sumpek dengan banyaknya kendaraan bermotor. Sehingga peluang bagi jasa angkutan lain termasuk andong/dokar maupun becak)perlu mendapat tempat tersendiri.

Kita semua berharap, penataan bagi sarana transportasi seperti andong/becak bisa tampil lebih baik. Selain itu para pemilik/sopir dan penarik becak/andong pun harus memiliki sadar wisata sehingga kemampuan berkomunikasi dengan tamu/wisatawan bisa memberi nilai positip.
Semoga lalu lalang andong/becak di kota ini tidak menambah semrawut, justru sebaliknya kenyamanan dan kebersihan menjadi pemandangan indah bagi kita semua. (nur)

visitingjogja.com

Andong Ikon Pariwisata Jogja Yang Perlu Ditata

Keberadaan Andong/dokar yang setiap hari memenuhi ruas-ruas jalan di Yogyakarta sebentar lagi akan ditertibkan. Tentu saja, ide dari Pemkot Yogyakarta ini perlu kita sambut positip. Pasalnya selama ini keberadaan Andong/dokar sebagai alat transportasi murah bagi para wisatawan kurang nyaman karena kebersihan yang kurang terjaga. Padahal, sebagai ikon pariwisata Yogyakarta yang sudah puluhan tahun, Andong/Dokar bisa menjadi sebuah tempat promosi wisata yang nyaman dan mengesankan bagi banyak orang, khususnya wisatawan yang tengah berlibur di Yogyakarta.

Penertiban Dokar/andong ini harus disambut positip banyak kalangan, khususnya stakeholder pariwisata di Yogyakarta karena keberadaan mereka memang masih dibutuhkan hingga saat ini. Yang paling penting, seperti diungkapkan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto dokar/andong harus selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi penumpang. Lebih lebih untuk turis asing yang tengah berkunjung di Yogyakarta.

Tentunya tidak hanya dokar/andong saja yang perlu ditertibkan. Dengan kondisi ruas jalan yang relatip sempit dan makin sumpek, para pengguna jalan lain pun harus mulai menata diri untuk bisa’tertib’. Para pejalan kaki, pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat seyogyanya makin sadar bahwa suasana kota Yogyakarta tiap hari makin sumpek dengan banyaknya kendaraan bermotor. Sehingga peluang bagi jasa angkutan lain termasuk andong/dokar maupun becak)perlu mendapat tempat tersendiri.

Kita semua berharap, penataan bagi sarana transportasi seperti andong/becak bisa tampil lebih baik. Selain itu para pemilik/sopir dan penarik becak/andong pun harus memiliki sadar wisata sehingga kemampuan berkomunikasi dengan tamu/wisatawan bisa memberi nilai positip.
Semoga lalu lalang andong/becak di kota ini tidak menambah semrawut, justru sebaliknya kenyamanan dan kebersihan menjadi pemandangan indah bagi kita semua. (nur)

source : visitingjogja.com

Munas Asita dan Bangkitnya Pariwisata Yogyakarta

Munas Asita ( Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) yang akan dilaksanakan tanggal 23- 26 Agustus 2007 mendatang memiliki makna strategis bagi bangkitnya industri pariwisata di Yogyakarta dan DIY pada umumnya.
Tidak hanya jumlah tamu dan panitia penyelenggara yang disibukkan dengan agenda Munas yang rencananya digelar di Hotel Garuda Yogyakarta tersebut, tetapi juga menjadi informasi menarik bagi kalangan wisatawan asing yang akan datang ke Indonesia. Sebab, selama ini informasi dari travel agent bagi para wisman memang sangat penting, disisi lain peran travel agent juga makin dituntur kreatif menghadapi persaingan global dunia pariwisata saat ini.

Sebagai gambaran, penyelenggaraan Munas Asita Agustus mendatang akan dihadiri tidak kurang 700 Biro Perjalanan Wisata (BPW) dari seluruh Indonesia. Dengan asumsi 20% dari total 700 BPW mampu mendatangkan wisatawan lokal/ manca ke Yogyakarta maka akan ada sekitar 28.000 wisatawan datang di Yogyakarta. Seandainya setiap wisatawan membelanjakan uangnya Rp.200.000 per hari maka dalam setahun akan ada transaksi sekitar Rp.134.400.000.000 atau Rp.365.217.391/ hari.

Saat ini menurut Ketua DPD Asita DIY Mahiddin Desky, ada sejumlah 135 perusahaan travel agent yang ada di DIY, meski demikian kontribusi mereka untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Yogyakarta belum maksimal. Ada beberapa kendala menurut Desky, antara lain masih minimnya informasi tempat tempat wisata menari diluar Borobudur, Kraton dan Prambanan. Padahal , selama ini wisman sangat butuh informasi dan destinasi obyek wisata baru yang belum banyak dikunjungi seperti kawasan pedesaan di tengah dusun pinggiran kaki Gunung Merapi,Pantai alami di Gunung Kidul, Kulon progo maupun kawasan menarik lain yang belum tergarap maksimal. Desky, berharap, Munas Asita di Yogyakarta ini tidak hanya sekedar mengagendakan Ketua Umum Asita baru, lebih dari itu, Munas kali ini memiliki momentum bangkitnya pariwisata Yogyakarta setelah terpuruk akibat bencana gempa bumi dll.

Munas Asita di Yogyakarta kali ini, lanjut Desky diharapkan menjadi momentum untuk merumuskan langkah - langkah strategis BPW dalam mendukung kemajuan dunia pariwisata di Indonesia. Sehingga peran dan kontribusi anggota BPW seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 4000 BPW akan signifikan dengan jumlah arus wisatawan yang berkunjung ke Indonesia di waktu mendatang. Di sisi lain, Munas juga memiliki peran untuk meng-counter issue negatip tentang travel warning, larangan terbang bagi para wisatawan. (nur)

source : visitingjogja.com

ANGKAT PARIWISATA KULONPROGO : Promosikan ke Travel Biro Halaman untuk diprint Beritahu teman

MESKI potensi pariwisata Kabupaten Kulonprogo cukupbagus, namun demikian potensi itu harus dapat diketahui banyak pihak. Jika potensi itu tidak dikenal, maka sulit mendatangkan wisatawan ke kabupaten paling barat DIY tersebut.

Menurut pelaku pariwisata yang juga Pimpinan Daya Tours Yogyakarta, Agung Prasetyo, promosi gencar perlu dilakukan oleh instansi terkait agar sejumlah tempat wisata kian dikenal oleh masyarakat, khususnya wisatawan dan juga pelaku pariwisata. Sejauh ini, tidak dapat dipungkiri, tidak sedikit para pelaku pariwisata yang belum mengenal potensi yang dimiliki Kulonprogo. Sehingga mereka tidak bisa menawarkan tempat wisata tersebut kepada para wisatawan.

Melihat kenyataan ini, tambah Agung, Pemkab Kulonprogo perlu melakukan promosi gencar, bahkan kalau perlu gebrakan yang terarah. Sehingga banyak para pelaku pariwisata, termasuk diantaranya travel biro, yang mengetahui lebih jauh mengenai potensi wisata daerah ini.

”Tidak dapat dipungkiri, travel biro ini merupakan ujung tombak bagi upaya mendatangkan wisatawan ke daerah. Jika mereka mengetahui memang potensinya bagus dan bakal disukai oleh wisatawan, maka travel biro tidak segan-segan membawa wisatawan datang ke lokasi,” ujarnya.

Dikemukakan Agung, saat ini sangat banyak travel biro di DIY, bahkan jumlahnya ratusan. Mereka memiliki peran yang besar dalam upaya mengajak wisatawan mengunjungi tempat-tempat yang dapat menyenangkan wisatawan.

Sejauh ini, memang sejumlah tempat yang sudah dikenal para wisatawan. Namun sayangnya, lokasinya lebih banyak di luar Kulonprogo. Seperti Kasongan (Bantul), Prambanan (Sleman), Borobudur (Magelang) dan tempat lainnya. Tempat tersebut menjadi suatu keharusan bagi wisatawan untuk mengunjunginya.

Jika ternyata Pemkab Kulonprogo dapat membuat potensi yang dapat menyamai tempat tersebut, atau paling tidak dapat memberikan kesan yang bagus bagi wisatawan, maka bisa menjadi lokasi rutin yang dapat dikunjungi wisatawan.

”Kita harapkan memang ada peningkatan jumlah wisatawan yang dapat ke Kulonprogo,” ujarnya. (Jon)-f.

source : kr.co.id

Pentas Sendratari Kolosal MAHAKARYA BOROBUDUR

Pada Tanggal 25 Agusutus 2007 akan diadakan Pentas Sendratari Kolosal MAHAKARYA BOROBUDUR di pelataran candi Borobudur, dengan Penari penari dari STSI Surakarta.
Pentas ini rencananya akan menjadi event tetap di Borobudur diwaktu mendatang.
Untuk pemesanan tiket bisa langsung ke Unit Borobudur 0293 788131.

Semoga ini bisa sebagai informasi tambahan.

Yogya Itu Kota Kuliner

Thursday, 02 August 2007, Panggung
Yogya Itu Kota Kuliner

BERBURU makanan itulah yang dilakukan Izabel Jahja ketika sampai di Yogyakarta. Salah satunya yang ia favoritkan adalah berkunjung ke Wijilan, karena baginya tempat itu gudangnya para penjual gudeg khas Yogyakarta yang sangat enak.

"Bagi saya, Yogyakarta itu kota kuliner, karena selain gudegnya yang terdapat di mana,-mana banyak makanan lesehan seperti pecel Solo dan aneka makanan oleh-oleh yang beragam," kata Izabel kepada wartawan usai acara Fashion Cabaret Show 'Viva Ballerina'yang digelar Centro
Lifestyle Departemen Store Yogyakarta, Minggu (29/7) di Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

Selain berburu makanan khas Yogyakarta, Izabel juga suka mengunjungi Pasar Beringharjo untuk berbelanja baik dan sejumlah benda-benda yang menurutnya menarik untuk dikoleksi. Contohnya baju batik yang casual.

Model juga Editor in Chief a+ Magazine ini, sangat pintar memanfaatkan waktu. Karena baginya waktu sangat berharga, apalagi jika saat berkunjung ke suatu kota baru atau kota yang disukai. "Begitu sampai Yogya, istirahat, terus mencari sesuatu yang unik dan enak, ya makanan," kata model cantik yang mengaku sering berkunjung ke Yogya, tidak hanya untuk kerja tetapi juga untuk rekreasi.

Rekreasi bersama keluarga sering dilakukan Izabel, selain ke Yogya, ia juga berkunjung ke Malioboro, Parangtritis sebagai turis domestik. Tetapi untuk kali ini, ia datang untuk bekerja sebagai Icon Flats Shoes 'sepatu-sepatu ceper' yang dilaunching oleh Centro, kemarin.

Disebutkan Izabel, soal koleksi sepatunya, ia memang mempunyai sekitar 10 Flats Shoes. Baginya sepatu ceper sangat nyaman untuk aktivitasnya sehari-hari, karena sepatu berhak tinggi cepat membuat capek. "Saya juga menghindari varises jadi saya suka memakai Flats
Shoes, selain itu, Flat Shoes juga sangat feminim, seksi dan rapi," kata Iza yang suka mengoleksi sepatu cat ini. (R-6)-c

source : asita jogja

SINCITY " KAMASUTRA "


@ HUGO'S CAFE JOGJA

SATURDAY, 11 AGUSTUS 2007


- SEXY DEVILS

- DJ ADHEE

- T - REX BAND BALI

ANNIVERSAY SALE DIPERPANJANG ....... sampai 12 September 2007

get 2 bottle for everything ( except COGNAC ) en allnight long ........ only

Rp 1.500.000,-nett


more information

please contact ... at

0274 484208

Runtuhan Prambanan

prambanan temple ruins

Kasongan Pottery

kasongan pottery

Roro bloyo or Loro Bloyo

roro bloyo loro bloyo

ways to saving money

celengan, traditional way to save money

we call "celengan" one way to save small money, still can be found at traditional market

sudut pasar bringharjo

jogja grafis
located near bringharjo traditional market, and melia purosani hotel

puriartha hotel


hotel puriartha 3 star hotel,
this hotel have jogjakarta taste,
located in city

prambanan temple


i thinks this temples, really have spirit, magnificent, we should proud to be Indonesian,
we have something to be proud of!

museum kereta

yogyakarta

tugu train station

malioboro parking

every day, every night at malioboro street you will find soooooooooo many motor bike (our common transportation) parking, this street is always busy, is a central of shopping center at yogyakarta.
for my self i like drive my hondas, arround the city, buy bakmi jawa, sate, gudeg, hehehe
at malioboro you can find many things such as handy craft, t shirt, foods, everythings you want to find, and if you like to have dinner at malioboro street you can try lesehan (dinner with sitting on the floor) and remember always bring "recehan" to give some beggar, and shoes polish, and "pengamen".

is the yummy gethuk


you can find this delight food, called gethuk in every
sunday morning at UGM (sunday market),
is very delicious, mmmmmmmmm, enak deh,
with sprinkel of parutan kelada muda.

tugu jogja


hi guys, do you know what is this,...............
yup this is TUGU JOGJA, is monument of yogyakarta city,
sorry i cant not telling you more about tugu jogja,
its located at the central of the city,
north of this tugu you go to merapi,
at the south side keraton palace or you can go
to parangtritis beach

Ibis Malioboro


this hotel, has re-operate since april 2007,
they closed after the eartquake on 27 mei 2006,
IBIS MALIOBORO 3 star hotel, with the best location at Yogyakarta,
the rate arround +/- usd 45.00,
as usual this hotel is always full booked at weekend,
so you must be makes reservation in advanged booking.
hotel overview, room is not big enough - typical ibis hotel,
all just so so

Kid's - Shoes Polish


this is their childhood stories, i cant not imagine what kind of their life, living in the street, and at night they must working be shoes polish at malioboro street - yogyakarta, the easiest job they can think of. hm, mmm, are they have a place to sleep, are they going to school, are they have family, let pray for their luck in the future..
for a pair of shoes they charge Rp. 2000,-

Is Yogyakarta

o, yogyakarta, is the best town to life in, specially at nights and early in the morning, when people calm down from their activity and starting their life. At nights you can find so many angkringan (warung koboi) enjoy the night company by hot tea or coffee, hmmm is superrr,....
warung gudeg (our famost food from yogyakarta), lesehan malioboro (grilled/fried chicken, pigeon, duck, fresh water fish) many more

Tukang Andong


previously,.... last sunday at evening i went to malioboro to taking a shoots of tukang andong, one of my friend needed photos to complete of his website, anyway i meet bapak wahyu, he always standby in front of kota mas - a music shop at malioboro street, he just arrive at 7pm, and starting to waiting customer, waiting and waiting hoping a luck, to accomodate some people seigthseeing with his andong, showing arround malioboro street.

update : o iya, he said you must pay to him Rp. 50.000,-
for jogja sightseing at nights is worthed lah,
no need to bargain ya, kacian tuh dah nunggu lama,
sometimes no costumer lho, and he aslo sale andong,
anyone interested, find him at malioboro street,
sorry he doesnt have mobile phone
(andong at night was soooooo ramantiq)

merapi from pakem

what a beautiful merapi mountain.

kasongan paiting



this photo is taken form one of galery at Kasongan-Bantul,
are you interested to BUY?

Lesehan Yuk


This picture was taken at Malioboro Street, it was group from autria coming to jogja, they have memoirable dinner at malioboro street - lesehan. Picture was send by pusaka tour

Stasiun Tugu Kini


this is the looks of stasiun tugu, our central train stasiun,
historical building (dutch building)

street in the morning


in the morning, this someone mother, someone wife, is trying her luck to sell chicken satay near pasar sentul, yogyakarta, i wish you luck and happiness

Still Kartinis Days


Kartinis Spirit at Kindergarden, Tk ABA Karang Kunti Karangkajen Jogja

dodol duku


dodol duku - "selling duku" at the busy street of tamansiswa-yogyakarta, people are looking for money in the streets, a picture like this is common life style at indonesia, people struggling to provide foods into their table, (duku is an indonesian fruits, the famost duku are from palembang, the taste is sweet and sometime bitter and "kecut")

Juara 1 Masakan


this delight food has been won no. 1 of cooking to
celebrate Kartini's Day at Wirogunan Yogyakarta,

Spirit of Kartini's Day



this picture taken at balai rw 23, wirogunan yogyakarta, they celebrate of Kartini's Day

Borobudur Relief

This Buddha Relief is telling about a Messenger that come down to earth, shaping human (above) and a bird (below)


Buddha



Bad Airline Crash at Yogyakarta

I feel sad of what happen yesterday, as we all known, there was a plane crash at Adi Sucipto Airport, what happen with our domestic aircraft system......

Sekaten


Our anually carnaval event called "sekaten" is already opened last week on 23 feb 2007, and similar with last year the decoration and the theme is still be the same, but the people still likes to come and celebrate sekaten every year, is our carnaval days, the crowded is can been seen every nights.

At Sekaten you will be find numerous shop all arround the alun-alun utara, they sold clothes, shoes, sock, bags, belts, lamps, cosmetics, hats, toys and many more.

And you can also find Bom-bom car, komedi putar(i forget in english) and other play station.
Next time i will posted the photo of sekaten

naked simpanse



what a naked simpanse...., this picture was taken at gemberiloka zoo, one of the biggest in zoo at indonesia (doesnt matter is right or wrong - i dont care) is already good enough, so you can bring you family together to enjoy weekend and see animals behind bar...
is fine by me, iso - dont have any zoo at all at this city.
i think gembiraloka zoo is worth to visit,... its quite good, but..... for dangdut show... i dont have any comment... for some people they are really enjoy the show, for me dont ever mentioned... tq deh.

location photo taken at gembiraloka zoo in jogja

foto angin beliung


diambil dari detik

note : foto diatas itu dah mau selesai ngobrak abrik jogja

rusak deh akibat angin Lesus




ooo bioskop mataram jogja


bioskop mataram ikut menjadi korban "angin lesus", papan banner mereka yang tinggi telah terbang dan ambruk jadi sampah berserak dimana-mana. Wah mungkin bioskop ini emang harus direnovasi mengingat sudah tua, dan udah gak uptodate- gito loh.

bersih-bersih jalan




bebersih jalan sudah dimulai sejak kemaren, akan tetapi masih banyak ditemui hari ini, dibantu oleh TNI dan Polda serta anak SMUN Steladuce dan SMPN 15 Yogyakarta, mereka mulai berbenah. Kita harapkan cepat selesai dan kembali normal, sehingga mereka dapat kembali belajar.



akibat dari lesus nih


foto ini diambil pagi hari ini tanggal 20 maret 2007, lokasi di jembatan layang lempuyangan, dapat terlihat beberapa atap yang terdiri dari gedung TNI, dan bioskop mataram jogja, berantakan dan rusak berat akibat puting beliung (orang jawa bilang "lesus").

Salak Pondoh

Salak Pondoh is the most famous fruit from Jogja, is very different with salak bali, this salak pondoh is more smaller than salak bali, and more sweeten than salak bali. i think this salak is the best in the world the taste is absolutely different. You can find numerous salak pondoh platation in Turi, Sleman regency. This is a pleasure resort for tourists or visitors. The tourist mostly feel comfortable and felling fresh in the plantation, it because of there was unpolluted environment place and you can take a deep breath of the fresh air.
The price of one kilos salak pondoh is Rp. 3500 - 5000 per kilos. Sometime different season can makes salak pondoh expensive such as rainy season.

Kasongan

When you said Kasongan it mean sentral of handycrafts and ceramics industry that located in Jogjakarta, it was inside the territory of Bantul regency, is about 7 kms from Jogja. Beside farming, the villager made a handycraft and ceramics and they sold their product on their gallery. Some product in various kind and size made to export. There is so many gallery on the left and right side of Kasongan street and it is easy to go there by public transportation.

Here you can buy, product from wooden, stone, leather, from banana tree and many kind of material that sometimes is very difficult to realize "what material is this". For the people who realy like to shop, this is one of the place at Jogja, that you wouldnt like to miss it.